Thursday, May 17, 2012

Her Second Graduation


Gedung-gedung ini masih tampak sama dengan tiga tahun yang lalu saat saya pertama kali memandangnya dari bawah atap JCC (Jakarta Convention Center). Bedanya adalah, dulu semuanya terasa asing. Sedangkan sekarang, ada sedikit rasa rindu di sana. Rindu akan kehidupan metropolitan yang pernah saya jalani setahun lamanya. Ya, siapa sangka kalau sebulan setelah pertemuan saya dengan gedung-gedung itu takdir menggiring saya untuk berada dalam satu kota bersama mereka. Dan siapa yang mengira kalau tiga tahun kemudian saya akan kembali menatap mereka dari bawah atap JCC dalam sebuah tujuan yang sama, menemani wisuda sahabat saya sejak SMA, Intan.   


Tiga tahun yang lalu. Tiga tahun kemudian. Can you see the difference? Selain toganya Intan yang sekarang jauh lebih ribet, perbedaan lain yang paling terlihat jelas adalah senyum kami yang dulu kaku kini terlihat lebih ceria. Entahlah. Padahal beban hidup jauh terasa lebih berat sekarang dibanding dulu :p

Finally, happy graduation Intan Mutia Rizki Putri, S. Kom, MMSI. So proud of you, dear! Congratulations and best wishes for your future life :*

*Mmm sebenarnya ada satu lagi perbedaan antara dulu dan sekarang. Dulu pulang dari Jakarta ada yang ngajak saya janjian buat nonton di Galaxy. Sekarang ga ada :( #okebye*

Wednesday, May 16, 2012

Yang Enak dari Cihideung


Akhirnya kembali lagi ke sini setelah kira-kira setahun yang lalu diajak nyicip untuk pertama kalinya bareng kang Erland dan teh Ela. Dan baru tahu kalau ternyata namanya adalah Toge Goreng Pak Abung, karena selama ini saya menyebutnya Toge Goreng Cihideung saja :D
Sebagai warga Bogor (iya, Bogor Coret), saya bukanlah orang yang sering menyantap makanan khas kota Hujan ini. Jadi kalau ditanya 'toge goreng yang enak di mana?', maka saya tidak tahu jawabannya. Tapi kalau harus merekomendasikan, maka toge goreng ini adalah salah satunya. Porsinya pas dan rasanya nggak aneh-aneh. Maksud 'aneh-aneh' di sini adalah: tahu dan tauconya nggak asem, ketupatnya nggak lembek, togenya nggak kematengan, dan yang penting disajikan selagi hangat. Emang ada yang jual toge goreng dingin? Ada. *kurang anget maksudnya, banyak airnya lagi :|*


Dan yang terpenting dari Toge Goreng Pak Abung ini adalaaah: harganya LIMA RIBU saja, hohoo. Yuk, yang minat saya tunjukin jalannya:
Jadi kalau dari arah kota Bogor, bergeraklah menuju Sukasari -> Lawang Gintung (Batutulis) -> sampai akhirnya belok kiri ke arah Cipaku. Ikuti terus jalan utamanya sampai ke daerah Cihideung, nanti warung togenya ada persis di sebelah kiri jalan, sebrang masjid, menyatu dengan tukang buah, dan berdekatan dengan penjual sate maranggi. Jangan membayangkan warung besar lengkap dengan kursi dan meja ya, karena warung toge Pak Abung berdiri dengan sangat sederhana layaknya rumah panggung jaman baheula dan kita akan berlesehan ria di atasnya.

Nah, kalau yang merasa jaraknya kejauhan hanya untuk sepiring toge goreng, khusus buat penggemar durian tinggal maju sedikit lagi dari situ maka akan bertemu dengan Warso Farm. Dan konon dekat kebun duren itu juga ada Laksa Cihideung yang terkenal enak. Tapi sampai sekarang saya belum berhasil nyicip karena selain nggak ngerti tempatnya di sebelah mana, katanya laksa ini hanya dijual dipagi hari dan sering cepat habis pula. Semoga suatu hari kesampaian buat nyobain laksanya ya, nanti saya bagi-bagi lagi ceritanya :)

Monday, May 14, 2012

Sebuah Sore di Bodogol

Hampir dua puluh lima tahun tinggal di kecamatan Cigombong (sebelumnya Cijeruk, red), belum pernah sekalipun saya menginjakkan kaki ke Bodogol, tempat konservasi alam yang ada di Lido sana. Maka sebelum merasa gagal jadi orang Cigombong, saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ketika teman saya, Ucu, mengajak ke sana. Dan di sore hari yang mendung setelah gerimis itu pun kami berangkat bersama Herlan, salah satu kuncen Bodogol :p

Perjalanan pun dimulai. Setelah menelusuri Lido Resort, tibalah kami di ujung jalan yang merupakan pertigaan di mana ke arah kirinya adalah jalan menuju Bodogol. Kira-kira tidak sampai 100 meter kemudian, kami sudah berada di jalanan berbatu yang berada dalam areal kebun jagung. Dan belum apa-apa, saya sudah disuguhi pemandangan cantik ini dari sisi kiri jalan. Wow!


Errr dan pelan tapi pasti jalanan berbatu yang tadi saya bilang pun berubah jadi tanah becek yang sama sekali tidak rata. Alamakkk, ini mah curiga offroad! Mobil mulai miring ke kiri dan ke kanan. Dan ini pun adalah pengalaman pertama buat saya. Jadi sambil (tetep) foto-foto dan pasang tampang (sok) tenang, dalam hati saya zikir karna biar bagaimanapun di sebelah kiri terbentang semacam jurang yang menganga. Ban keserimpet dikit dan mobil jadi miring banyak ke kiri kan wassalam :|


Ratusan meter kemudian, setelah berhasil melewati jalanan yang makin menggila dan harus bagi-bagi jalur dengan truk pengangkut jagung yang dengan manisnya memakan badan jalan, kamipun sampai... di pintu gerbang. Alias portal. Di sini pemandangannya masih keren. Jadi sambil melepas lelah, alangkah baiknya kalau kita foto-foto dulu :3


Kemudian perjalanan pun masih harus berlanjut untuk mencapai pintu gerbang utama. Di sini kami mulai memasuki areal hutan dengan pohon-pohon tinggi di kanan kiri jalan. Suasana menggelap dan agak sedikit spooky, sampai saya ga berani foto-foto. Apalagi Herlan cerita kalau di salah satu ruas jalan dia dan ketiga temannya pernah mengalami kejadian di mana handphone mereka sama-sama bunyi padahal semuanya sudah dinonaktifkan --" *tabok Herlan*

Yak, ini dia gerbang utamanya. "Selamat Datang di PUSAT PENDIDIKAN KONSERVASI ALAM BODOGOL Taman Nasional Gunung Gede Pangrango". Horeeeeeee \(^o^)/


Datang ke sini disambut gerimis. Tapi berhubung hari semakin sore dan saya tidak ingin bermalam di tempat yang tidak berlistrik ini, perjalanan pun nekat dilanjutkan setelah istirahat sejenak. Dengan boots dan binocular pinjaman, saya siap mengarungi Bodogol dan menuju jembatan kanopi yang diidam-idamkan selama ini.

Sambil jalan, Pak Ucu dan Pak Herlan cerita-cerita tentang kawasan ini. Jadi sebagai tempat konservasi, Bodogol merupakan hutan lindung di mana masih banyak terdapat hewan-hewan semacam Macan Tutul, Elang Jawa, Owa dan sebagainya. Dan biasanya mereka sudah punya jalur sendiri-sendiri untuk melintas. Jadi ga usah khawatir, kalau kita ke sananya bareng pemandu, insya Allah mereka sudah hapal jalur-jalurnya sehingga ga usah takut tiba-tiba diseruduk babi misalnya. Lagipula, menurut Pak Herlan, mereka juga ngga mau kok ketemu kita (baca: manusia). Istilahnya, berbeda dengan kita yang beruntung saat ketemu mereka, hewan-hewan itu justru merasa sial saat ketemu kita. Kenapa dikatakan beruntung? Karena kebanyakan orang datang ke Bodogol untuk penelitian, jadinya pasti ngarep banget lah bisa ketemu mereka. Dan itulah kenapa sepertinya jalanan menuju ke Bodogol pun dibiarkan jelek karena memang sengaja agar tidak mengundang terlalu banyak wisatawan yang nantinya dikhawatirkan mengganggu ekosistem dan ketentraman hewan-hewan di sana. Bahkan sekarang jalur menuju Gunung Gede dan Pangrango-nya sendiri juga sudah ditutup agar para pendaki tidak bisa naik dari sini.

Ini adalah shelter pertama yang saya jumpai. Tidak terlalu jauh dari tempat pertama kali kami jalan tadi jadi belum terlalu capek. Tapi tempat ini tidak boleh dilewatkan karena view-nya yang luar biasa indah. Kalau beruntung, mungkin kita bisa melihat Elang Jawa melintas nun jauh di atas sana.


Sebelum hari semakin gelap, perjalanan pun kami lanjutkan kembali. Jalanan yang cenderung menurun makin membuat saya semangat (tapi sambil kepikiran nanti pas pulangnya gimanaaa...). Ditemani suara tongeret yang selalu terdengar merdu di telinga saya, langkah demi langkah di hutan ini terasa sangat menyenangkan. Rasanya sudah lama tidak bersentuhan langsung dengan alam liar semacam ini.

Daaan inilah Jembatan Kanopi alias Canopy Trail yang terkenal itu. Tingginya kira-kira 25 m dan panjang 100 m *hasil googling* *gagal mendapat informasi akurat dari sang pemandu*. Horeee akhirnya sampai juga ke sini! Resmi sudah saya jadi warga Cigombong :'))

   
Petualangan singkat kami pun berakhir di sini. Hari sudah maghrib dan kami tidak membawa penerangan kecuali handphone yang sudah lowbat. Maka sisa perjalanan yang menanjak itu pun dilalui dengan ngos-ngosan *pasti akibat kurang olahraga* dengan senter dari hp yang batrenya sekarat. Untungnya pula sempat menolak ajakan Ucu untuk istirahat di tikungan karena ternyata konon itu adalah jalur babi. Grok!

Yay, itulah sedikit cerita saya tentang jalan-jalan sore ke Bodogol. Ternyata masih ada tempat keren di dekat rumah yang belum pernah saya kunjungi seperti ini. Semoga suatu hari bisa kembali ke sana saat Bodogol berada dalam keadaan lebih terang sambil menyaksikan Elang Jawa melayang-layang di udara. Tapi cukup Elang Jawa-nya aja, ga pake selendang terbang yang sempat dilihat Herlan saat kami mau pulang. Hiiiy...

Monday, May 7, 2012

Mencicipi 'Makanan Biru'

Seminggu yang lalu saya berkesempatan mencoba Sushi Miya8i yang ada di bilangan Depok, tepatnya di ruko sebelah kanan dari gerbang kampus Gunadarma. Sebenarnya lidah saya sedikit kurang cocok dengan makanan  yang berbau-bau Jepang seperti ini (dan sepertinya perut saya juga). Tapi mencoba tempat makan baru yang sedang happening saya pikir tidak ada salahnya. Maka berangkatlah saya dan teman-teman menggunakan kereta menuju stasiun Pondok Cina.
Sekilas tempatnya biasa saja, di sebuah ruko berlantai dua dengan nuansa merah baik luar maupun dalam. Ditambah letaknya yang persis berada di pinggir jalanan Margonda Raya yang ramai dan panas, jangan harap bisa dapat suasana layaknya musim semi yang penuh Sakura di mana-mana. Tapi lumayan nyaman kok, dan yang penting ada colokan hohoo...
Untuk makanannyaaa -maaf saya tidak mencatat detail namanya-, intinya dari menu yang dipesan oleh saya dan teman-teman rasanya tidak mengecewakan, bahkan untuk yang bukan penggemar sushi seperti saya sekalipun. 


Yang melingkar-lingkar di pojok kiri atas itu, sushi goreng dengan isi tuna di dalamnya. 
Kalau yang panjang seperti ulat di bawah adalah sushi mentah (Sashimi ya? Ga ngerti hehee...). Not bad, buah-buahannya bikin seger, tapi saya tetep kurang suka, dan menu inilah yang saya tuduh menjadi penyebab mual berkepanjangan sepulang dari sana :D
Nah, yang di pojok bawah, gambarnya kecil tapi itulah yang menurut saya paling recommended. Sushinya digoreng (atau dibakar ya?), isinya daging kepiting, ada lelehan keju di atasnya dan pas digigit kerasa banget kriuk-nya :9
Dessert, saya selalu suka dessert, terutama es krim seperti di pojok kanan atas sana. Tapi ngomong-ngomong itu es krim apa ya, kacang merah mungkin? Hahaa maap ya ga jelas review-nya! Tapi yang pasti itu enak, dan jangan lupa dimakan sebelum mencair karna ada semacam lapisan roti di kedua sisinya, jadi kalo udah mencair ga asik, bok.

Begitulah sekilas cerita saya tentang Sushi Miya8i. Biar bagaimanapun saya berharap artis-artis ganteng yang konon jadi pemiliknya itu berkenan untuk membuka cabangnya di Bogor. Karna selain harganya cukup terjangkau (paling mahal 29000 kalo ga salah), menunya juga lumayan beragam jadi bikin penasaran buat mencoba yang lainnya.

Jadiii ada yang mau traktir saya buat nyoba Makanan Biru ini lagi? Kenapa 'makanan biru'? Karna ini sushi, bukan film :p

Sunday, May 6, 2012

Kado Istimewa

Ini adalah bingkisan maya istimewa nan mengharukan yang saya dapat dari dua orang teman saat menginjak usia seperempat abad kemarin.

Yang pertama berupa puisi tanpa tagar dari Ade Julizar di blognya berjudul Selamat Ulang Tahun, Kakak! :


Lalu kemudian sebuah video dari neng Mita yang lagi hobi-hobinya bikin stop motion:


Baik-baik ya mereka. Semoga keduanya segera bertemu dengan jodoh masing-masing :')

Friday, May 4, 2012

The Sweet 'Funny Little Dream'

Belakangan ini sedang senang-senangnya mendengarkan lagu-lagunya Funny Little Dream. Padahal saya sudah menjarah CDnya dari teman sekantor -yang memang dianugerahi banyak CD di mejanya itu- kira-kira 2 tahun yang lalu. Jadi ceritanya si Icuy ini sedang berbaik hati mempersilakan rekan-rekannya untuk mengambil CD-CD tersebut dan pilihan saya jatuh pada sebuah CD berkemasan cute menyerupai frame milik Funny Little Dream. Sempat mendengarkannya beberapa kali dan setelah itu fungsinya lebih kepada pajangan saja di cubicle saya :">
Dan akhir-akhir ini, mungkin selera musik saya sedikit berubah dimana jadi lebih senang mendengarkan lagu-lagu manis nan easy listening, maka CD ini pun kembali sering diputar. Favorit saya adalah Strangers In Love :) *silakan beli CDnya kalau mau dengar :p* 
Kemudian saya pun berstalking ria, karena jujur sejak pertama kali mendengarkan lagunya saya tidak tahu siapa itu Funny Little Dream, bahkan hampir jarang mendengar nama mereka *apa mungkin akoh yang kurang gaul :(*. Dan ternyata mereka adalah duo indie pop asal Jakarta yaitu Peppy dan Ganesha. Berikut video klipnya yang diambil dari lagu berjudul sama dengan nama mereka :)


Bahkan videonya pun kereeen! Ah aku tau band ini memang tidak biasa. Semoga suatu hari berkesempatan menonton penampilan live-nya <3

Tuesday, May 1, 2012

Bikin Brownies Kukus, Yuk!

Setelah kalang kabut mencari selembar kertas berisi resep Brownies Kukus di antara tumpukan resep lainnya, maka benda tersebut pun saya nyatakan hilang. Padahal itu resep kesayangan di mana sejak pertama kali mencoba langsung terasa pas karna rasanya yang tidak kalah lezat dari Amanda dan proses pembuatannya pun cukup mudah.
Hmmm sebenarnya tidak lain dan tidak bukan itu adalah resep dari Ny. Liem yang saya dapat dari hasil googling juga sih. Tapi agar tidak kehilangan lagi, kali ini saya akan menyimpannya di sini sekaligus membaginya untuk kalian dengan sedikit modifikasi.

Bahan yang diperlukan:
Telur 6 butir (5 butir pun tidak masalah)
Gula 225 gr
Vanili secukupnya (kira-kira1/2 sdt vanili cair atau 1 bks vanili bubuk)
Garam secukupnya (kira-kira1/2 sdt)
Emulsifier/SP 1/2 sdt (saya biasa pakai 25 gr)
Tepung terigu (cap segitiga) 125 gr
Coklat bubuk 50 gr
Minyak goreng 175 ml
Susu kental manis (putih) 75 ml
Dark cooking chocolate 100 gr

Cara membuat:
  1. Langkah pertama disarankan untuk melelehkan dark cooking chocolate terlebih dahulu dan kemudian mencampurnya dengan minyak goreng. Kenapa? Agar begitu dicampur dengan adonan nanti, coklat sudah tidak panas sehingga tidak akan merusak adonan.
  2. Campur tepung terigu dan coklat bubuk, lalu ayak kemudian aduk rata. Tambahkan garam. Sisihkan.
  3. Kocok telur, gula, dan vanili hingga mengembang kira-kira 5-10 menit.
  4. Masukkan campuran terigu, coklat bubuk dan garam. Kocok sampai adonan tercampur, tidak perlu terlalu lama kira-kira 1 menit.
  5. Kemudian masukkan emulsifier dan kocok kembali kira-kira 5 menit. Emulsifier akan membuat adonan mengembang, jadi jangan pakai tempat yang terlalu kecil untuk membuat adonan ya.
  6. Terakhir, masukkan campuran dark cooking chocolate dan minyak goreng. Yang ini tidak perlu dikocok, cukup diaduk rata sampai warnanya tercampur rata.
  7. Nah, sebenarnya adonan ini sudah siap untuk dikukus. Tapi kalau mau membuat brownies dengan lapisan di tengahnya, kita bagi dulu adonan menjadi 3 bagian. Yang 2 bagian dibiarkan polos, sedangkan 1 bagian dicampur dengan susu kental manis (untuk lapisan tengah).
  8. Sebelum lupa, didihkan air untuk mengukus dari sekarang agar nanti tidak lama menunggu. Karna airnya harus mendidih betul agar proses pengukusannya sempurna. Jangan lupa juga untuk melapisi tutup panci dengan kain agar air hasil penguapannya tidak menetes ke atas kue.
  9. Ok. Sekarang siapkan loyang ukuran 24 x 10 x 7, lalu olesi minyak goreng dan alasi dengan kertas roti, (jangan lupa alas kertas rotinya juga diolesi minyak goreng lagi ya).
  10. Tuangkan adonan polos ke dalam loyang lalu kukus selama 10 menit. Lalu tuangkan adonan bersusu kental manis dan kukus kembali sembali selama 10 menit (ingat, jangan keluarkan loyang dari kukusan). Kemudian masukkan adonan polos yang terakhir dan kukus kembali selama 20 menit. Tapiii, kalau hanya ingin membuat brownies tanpa lapisan di tengahnya, maka adonan polos tadi tinggal dituangkan seluruhnya ke dalam loyang dan dikukus selama 40 menit. Tapi berdasarkan pengalaman sih lebih baik dituang setengahnya dulu dan dikukus selama 20 menit, lalu tuangkan sisanya dan kukus kembali selama 20 menit. Hal ini dilakukan untuk menghindari bagian atas yang dikhawatirkan kurang matang karna saking tebalnya adonan.
Kalau sudah matang, tinggal diangkat, dikeluarkan dari loyang, dicopot alas kertasnya, dan bila ingin tampilannya lebih cantik bisa diberi lelehan dark cooking chocolate di atasnya, lalu diberi irisan coklat dan cherry seperti ini:

Nyammm... Selamat mencoba!