|
photo by bigpictr.com |
Hari ini saya terbangun dengan perasaan biasa-biasa saja. Masih melakukan rutinitas favorit di kala subuh yaitu menyegarkan mata dengan bermain The Sims sambil minum teh ditemani biskuit. Namun jika biasanya setelah itu saya akan menyalakan internet, pagi ini rasanya saya terlalu lelah untuk melakukannya dan memilih untuk kembali berbaring sambil menutupi badan dengan selimut. Tak lupa saya menyalakan radio untuk mendengarkan siaran lagu-lagu cinta di hari Sabtu. Ya, ini hari Sabtu, hari yang saya sukai. Tapi entah kenapa mata saya tidak sepakat untuk menikmatinya. Saya melirik papan jadwal sejenak, ada pernikahan yang harus dihadiri hari ini. Kita lihat nanti, entah jam berapa saya akan terbangun lalu baru memutuskan akan pergi atau tidak.
Jam 9 kurang saya terbangun oleh beberapa notifikasi yang masuk melalui pesan di handphone. Tidak ada yang penting. Saya kembali memejamkan mata setelah memasang timer sambil berjanji kepada diri sendiri untuk bangun 15 menit lagi.
Lalu saya pun melanggar janji dengan bangun menjelang pukul 10. Masih dengan perasaan bimbang apakah akan pergi ke resepsi atau tidak. Saya hanya duduk di samping tempat tidur sambil membalas pesan-pesan yang masuk. Lalu saat membuka twitter.. Saya membaca kabar dari
Myra bahwa kakaknya sekaligus sahabat saya,
Vebby, hari ini telah menjadi seorang ibu!
Saya sangat senang mendengar kabar gembira itu. Sekaligus iri tentu saja. Di awal tahun ini Vebby menemukan pendamping hidup, lalu di akhir tahun ia sudah dikarunai seorang anak. Lahir di tanggal cantik pula: 7 Desember! Ah, sempurna. Dan itu artinya ada dua orang yang sedang berbahagia di tanggal ini. Vebby dan juga senior saya yang tengah melangsungkan pernikahannya hari ini. Ngomong-ngomong resepsi, sepertinya saya memutuskan untuk tidak datang karena selain tidak ada teman dan kurang enak badan, tiba-tiba saja perasaan saya mendadak tidak enak. Entah kenapa.
Beberapa jam kemudian saya hanya berdiam diri di kamar tanpa melakukan aktivitas yang berarti. Sampai akhirnya saya mendengar kabar itu dari
Senny.. Bayinya Vebby meninggal...
...
Rasanya shock dan langsung merinding saat membaca pesannya. Butuh waktu beberapa detik hingga akhirnya percaya bahwa apa yang saya lihat adalah nyata. Kemudian saya merenung. Beberapa jam lalu saya berpikir Vebby adalah orang yang sedang bahagia-bahagianya di dunia ini. Sekarang?
Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaannya saat ini. Karena yang saya bayangkan sebelumnya adalah: penantiannya selama 9 bulan telah terganti dengan kehadiran seorang bidadari kecil yang akan tumbuh secantik dirinya. Lalu saya akan melihat foto bayi mungil itu di
profile picture-nya. Lalu mungkin saya bersama Senny dan
Ratih akan pergi ke Lampung untuk menengok keponakan baru kami. Lalu Vebby, seperti halnya teman-teman lain yang baru saja menjadi ibu akan menikmati hari-hari barunya merawat si kecil. Lalu...
Sesuatu mengalir dari sudut mata saya. Satu-satunya yang ingin saya lakukan saat ini adalah memeluk Vebby erat-erat. Mengatakan padanya bahwa ini adalah jalan terbaik untuk bidadari kecilnya. Sambil turut mengikhlaskan kepergian keponakan saya yang hingga saat ini belum saya lihat bagaimana parasnya.
Dear Almeera Nur Azzahra,
Betapa Allah menyayangimu, Nak. Hingga seolah tak rela Ia melepasmu ke dunia.
Bahagia di surga kelak ya, Sayang.
Jangan khawatir, ibumu orang yang kuat yang pernah tante kenal.
Bagaimanapun kalian pernah bersenang-senang selama sembilan bulan lamanya bukan?
Insya Allah dia akan ikhlas merelakan bidadari kecil titipan-Nya diambil kembali.
Peluk, cium dan doa untukmu.