Wednesday, August 29, 2012

Sayap-Sayap Api

Buat yang mengikuti saya di twitter mungkin sempat membaca beberapa twit saya yang membicarakan makanan bernama Fire Wings. Ada apa sih dengan makanan itu? Tenang, saya bukan buzzer yang sedang promosi kok -ya iyalah mana mungkin-. Begini ceritanya:
Suatu hari di bulan puasa, saya dan Astra berencana untuk buka bersama. Maka terpilihlah Richeese Factory, tempat makan yang baru saja buka di Ekalokasari. Pada awalnya saat melewati tempat itu, kami sedikit kurang tertarik dan hampir mengurungkan niat karena ternyata tampak seperti resto-resto junk food lainnya semacam McD atau KFC. Namun saat melihat penampakan saus berwarna kuning di gambar-gambar yang berjejer di atas kepala para kasir, sebagai penggemar keju kami memutuskan untuk masuk.
Ada satu menu yang menarik perhatian saya, tertulis di brosur promo namanya adalah Fire Wings, sayap ayam dengan tingkat kepedasan mulai dari 1-5. Dan sebagai penyuka pedas, tentu saja saya tertantang untuk mencoba level 5 yaitu tingkat Ultimate. Sayapun bertanya pada mbak-mbak kasir:

Saya: Fire Wings level 5 pedes ngga, mba?
Mbak-mbak kasir: Saaaaangat pedas!
Saya: Masa sih :D
Mbak-mbak kasir: Mau coba? Daripada penasaran >:)

Dan saya pun tergoda bujuk rayu sang mbak-mbak kasir hingga akhirnya memesan menu tersebut. Berikut penampakannya:


Bau cabai menyeruak begitu makanan tersebut saya letakkan di atas meja. Di sebelah saya, Astra yang hanya memesan level 1 melihatnya sambil meringis. Dan ketika saya mencobanya:
Suapan pertama: pedes.
Suapan kedua: oke ini pedes banget.
Suapan ketiga: Winny mata lu merah! *suara Astra*

Akhirnya saya mengakui kalau INI ADALAH MAKANAN PALING AMAT SANGAT SUPER PEDAS YANG PERNAH MASUK KE MULUT SAYA. Melebihi keripik setan Maicih level 10 ataupun sambal Echo Raos. Hidung saya mulai berair, mata semakin merah layaknya orang yang baru menangis karna patah hati, dan lama-lama saya merasakan seolah ada rambut-rambut halus yang muncul di pipi, seperti terstrum. Tapi karena pantang bagi saya untuk tidak menghabiskan makanan, maka empat potongan ayam yang menyiksa lidah tersebut pun saya lahap sambil menghabiskan berlembar-lembar tisu. 
Di akhir suapan, untuk menghibur diri sayapun memesan Strawberry Cheese Cake yang ternyata walaupun ukurannya mini sekali tapi rasanya enakkk! Ah, cheese cake memang nggak pernah gagal, bahkan rainbow cake yang sedang hits itupun nggak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan yang satu ini :9

I (always) love Cheese Cake!
Nah, kemarin-kemarin saya sengaja mengajak Welly dan Rika ke sana untuk mencoba makanan tersebut. Penasaran, apakah buat mereka Fire Wings juga masuk kategori pedas sekali atau biasa saja. Dan ternyata hasilnya sama, mwuahahahaha! Dua-duanya bahkan menghabiskan bergelas-gelas air termasuk Pink Lava milik saya --". Pink Lava ini semacam susu Strawberry, jadi cocok untuk menetralisir rasa pedas yang ada di lidah.
Daaan ternyata lagi beberapa hari kemudian mereka kembali ke sana sambil mengajak keluarga masing-masing. Rika menjerumuskan kakaknya, dan Welly mengajak adiknya yang kemudian berniat untuk menyiksa pacarnya pula dengan makanan ini. Kalau kata Welly, selalu ada program balas dendam setiap habis makan Fire Wings xD
Ada yang mau coba juga? *evil grin*

Tuesday, August 28, 2012

Lalajo Bareng 'Parahu Keretas'


Tumpukan pesanan kue Lebaran telah mengalihkan dunia saya selama beberapa minggu kemarin. Karenanya sebelum punggung bertambah sakit dan kehidupan hanya berputar di dapur saja, seminggu sebelum hari raya saya memutuskan cuti (baca: kabur) ke Bandung selama tiga hari. Berangkat bersama Mita dan Rika yang memang akan buka puasa bersama dengan teman kampus masing-masing, saya sama sekali tidak punya tujuan selain hanya ingin refreshing dan mencari seonggok sepatu boots idaman yang konon ada di BTC.
Namun tak disangka dan tak dinyana perjalanan tersebut mengantarkan kami untuk 'bertemu' dengan Kugy dan Keenan keesokan harinya. Singkat cerita, saya mendapatkan tiket nonton bareng Perahu Kertas untuk tiga orang dari teh Ditta saat dalam perjalanan menuju Bandung. Yay! Dan perjalanan pun terasa semakin menyenangkan ;D
Maka terdamparlah kami di Cihampelas Walk a.k.a Ciwalk pada hari Sabtu, 11 Agustus 2012 pukul 09.00 pagi. Siap berlayar dengan Perahu Kertas bersama para agen Neptunus lainnya.


Sebagai salah satu penggemar novel Perahu Kertas-nya Dee, saya tahu bahwa film ini akan sangat layak tonton, apalagi berada di bawah arahan Hanung Bramantyo. Sempat membayangkan Kugy adalah semacam Sasha (Ayushita) dalam Me VS High Heels dan Keenan tentu saja seperti Rangga (Nicholas Saputra) dalam Ada Apa Dengan Cinta? -hingga akhirnya sedikit kecewa saat tau siapa saja yang akhirnya akan bermain dalam film ini-, namun ternyata setelah melihat hasilnya semua terasa pas-pas saja. Bahkan Remi yang dalam novel sama sekali tidak membuat saya simpati, di sini justru bisa bikin jatuh cinta. Padahal sebelumnya sempet pula mikir, "kenapa Reza Rahadian lagi siih" :">
Mungkin memang sebaiknya tidak usah berharap berlebihan saat akan menonton film adaptasi yang novelnya telah kita baca. Karena imajinasi kita bisa sangat jauh berbeda dengan apa yang dibayangkan sang penulis, sutradara, atau siapapun yang membacanya. Jadi, nikmati saja film Perahu Kertas tanpa harus membanding-bandingkan dengan novelnya :)

P.S. Jangan lupa pose dengan radar Neptunus-nya selesai nonton ya d(_ _)b


Friday, August 24, 2012

Sudah Halalkah Kosmetikmu?


Beberapa waktu lalu, saya mengikuti halal beauty class sekaligus seminar yang diadakan di salah satu kampus kota Bogor. Maksud hati hanya ingin belajar make-up, namun ternyata saya mendapat ilmu yang jauh lebih berharga daripada itu. 
Dalam seminar bertajuk Halal Is My Way tersebut, dipaparkan betapa pentingnya kita untuk selalu mengonsumsi segala sesuatu yang halal dan sebisa mungkin menghindari apapun yang berbau haram. Hmmm, kedengarannya gampang. Cukup menghindari makan babi, minuman keras, dan mengecek setiap makanan yang dibeli apakah ada label halalnya atau tidak. Begitu pikir saya. Tapi ternyata tidak semudah itu, terlebih saat sang pembicara memperlihatkan gambar seperti ini:

sumber: www.halalmui.org

Astagfirullah, ternyata dari seekor hewan bernama babi bisa menghasilkan banyak produk turunan yang sering kita jumpai sehari-sehari. Dan itu bukan hanya makanan! Es krim, marshmallow, permen, roti, sosis, keju, mungkin sudah tidak aneh kalau beberapa makanan memang bisa saja mengandung hewan yang diharamkan bagi umat Islam tersebut. Tapi bagaimana dengan sikat gigi, ikat pinggang, sepatu, dan kosmetik yang juga ternyata bisa saja mengandung zat dari babi? Dan... Tunggu, ternyata bukan hanya babi, tapi bagian tubuh manusia seperti plasenta juga bisa dimanfaatkan untuk dibuat menjadi benda-benda tertentu termasuk kosmetik??
Saya langsung 'pusing' seketika, mengingat benda-benda yang saya pakai selama ini terutama kosmetik. Dari mana saya tahu kalau kosmetik yang saya gunakan sudah halal? Bagaimana kalau ternyata selama ini saya sudah banyak memakai benda-benda yang terdapat zat haram di dalamnya? Bukannya apa-apa, tapi telah banyak hadits yang mengemukakan bahwa akibat dari mengonsumsi barang haram sendiri sungguh sangat mengerikan, yaitu:
  1. Tidak diterimanya amalan
  2. Tidak terkabulnya doa
  3. Mengikis keimanan pelakunya
  4. Mencampakkan pelakunya ke neraka
  5. Mengeraskan hati
  6. Hajinya tertolak
  7. Sedekahnya ditolak
  8. Shalatnya tidak diterima
  9. Silaturahminya sia-sia

Naudzubillahimindzalik, maka sisa seminar hari itupun saya lewati dengan istighfar. Dan saat beauty class yang disponsori oleh Wardah Cosmetic pun tiba, saya bertekad untuk mencari aman dengan menggunakan kosmetik yang sudah jelas memiliki sertifikasi halal seperti Wardah. 
Maka sejak saat itu, sesampainya di rumah saya langsung menyortir peralatan kosmetik yang saya miliki. Mencari tahu mana yang memiliki label halal, dan tanpa ragu membuang yang tidak atau belum memilikinya. Dan alhamdulillah hingga sekarang saya sudah terbiasa menggunakan kosmetik halal yang untuk produknya sendiri saya percayakan pada Wardah. Bukan hanya semata-mata halal, tapi ternyata Wardah memang cocok untuk kulit saya karena tidak menimbulkan efek samping seperti iritasi atau semacamnya. 
Cantik mungkin merupakan dambaan setiap wanita. Tapi jangan sampai juga pada akhirnya kecantikan justru membawa kita pada kesengsaraan. Yuk, sebelum terlambat kita cek lagi peralatan kecantikan yang terpampang di meja rias. Sudah halalkah kosmetikmu? :)