Tuesday, July 31, 2012

Seru-Seruan di Kalibaru

Ini adalah pengalaman pertama saya bermain arung jeram alias rafting. Selain belum pernah ada kesempatan yang manis, saya juga masih agak-agak takut karena merasa ga bisa berenang. Iya, saya GA-BI-SA-BE-RE-NANG. Padahal kalau dipikir-pikir, ga harus bisa berenang juga kali, orang pake pelampung.
Akhirnya kesempatan itu pun datang. Dan walaupun (masih) belum bisa berenang, saya menerima ajakan rekan Ucu untuk berarung jeram di Kalibaru, Sukaraja, Bogor.
Kami berangkat usai zuhur dan tiba di basecamp Kalibaru Rafting menjelang ashar. Tampak kesorean untuk menyusuri sungai yang belum pernah saya jamah sebelumnya. Tapi kalau bukan sekarang, kapan lagi? Begitu pikir saya. Dan saya pun memutuskan untuk tetap 'turun' setelah percakapan berikut ini:

Ucu: Lo yakin mau pake baju itu?
Saya: *memandang kaos, jaket, celana jeans, dan sepatu kets yang saya kenakan* Iya, kenapa gitu?
Ucu: Ngga, gue takut nanti pergerakan lo terhambat aja. Mau pake baju gue ga?

Ternyata saya saltum sodara-sodara.

Akhirnya saya memilih cari aman dengan mengganti baju dengan kaos berukuran besar itu. Dan begitu keluar dari ruang ganti, "lo pake sendal ini aja ya," kata Ucu sambil menunjuk sepasang sendal yang entah milik siapa.

Dan ternyata saya juga salah pake alas kaki sodara-sodara.

Ucu: Lo ga bawa kerudung yang langsung pake gitu ya?
Saya: Emang kenapa? Salah juga ya?
Ucu: Hehe, ngeri aja sih, itu ada penitinya kan?

Jadi ternyata hari itu yang saya pake salah semua sodara-sodara. 
Termasuk celana yang harusnya sih memakai bahan yang nyaman ketimbang jeans karena bakalan berat kalau kena air. Noted!

Dan setelah segenap kesalahan kostum yang saya lakukan itu. Kami pun meluncur beramai-ramai menuju pos pemberangkatan di hulu sungai. Sepanjang perjalanan terlihat sungai yang akan kami arungi nanti. Agak-agak ngeri juga saat melihat ada beberapa dam alias bendungan yang (menurut saya) lumayan curam untuk dilewati. Kalau ga malu-malu amat rasanya pengen batal ikut dan menunggu di pinggir sungai sambil dadah-dadah aja ke mereka.
Sesampainya di pos, pelampung dan dayung pun dibagikan. Setelah mendapat wejangan tentang cara-cara rafting yang baik dan benar, kamipun berdoa dan langsung turun ke sungai. Tentu saya khusus untuk saya disertai rasa deg-degan yang teramat sangat. Dan setelah naik ke perahu bersama Ucu, Fina, dan Bobby, kamipun meluncur. Bismillah...

Jeram pertama. Oke.
Jeram kedua. Asik, ga serem-serem amat ternyata.
Jeram ketiga. SERUUU!

Dan sayapun mulai menikmati permainan adrenalin yang ternyata ga seseram yang saya bayangkan ini. Meskipun sempat super deg-degan juga saat akan melewati bendungan-bendungan itu, hehee...
Akhirnya waktu satu setengah jam saya habiskan di sungai yang tidak terlalu lebar tersebut dengan mendayung, merunduk saat ada dahan/ranting yang melintang, kayang (oke, saya lupa namanya apa, yang jelas ini dilakukan saat akan melewati bendungan :))), jerit-jeritan, basah-basahan, dan berakhir dengan pucat pasi gara-gara perahu yang sengaja diterbalikkan saat mencapai garis finish x_x

Yang pasti kesimpulannya adalah: RAFTING ITU MENYENANGKAN!
Dan kalau penasaran sama Kalibaru Rafting yang saya ceritakan ini, langsung saja kontak bapak Ucu di http://bogoradventureplus.blogspot.com/ yah. Bilang aja temennya Winny, siapa tau dikasih gratis kelapa muda :p

Saturday, July 28, 2012

Mie Rebus Juara

Ngomongin makanan lagi aaah...
Kali ini mau merekomendasikan sebuah menu yang biasa saya pesan kalau sedang nongkrong *halah nongkrong* di Ngopi Doeloe. Namanya Mie Rebus Plus Plus.
Kenapa Mie Rebus Plus Plus?
Jadi, dulu, sebagai anak kuliahan, seperti biasa saya mencari menu yang harganya terjangkau (baca: murah) tapi mengenyangkan.
*Eh tapi sampe sekarang juga gitu sih*
Maka terpilihlah makanan sejuta umat ini setelah bertanya kepada pelayan, "Mie Rebus Plus Plus itu yang kayak gimana?"
Dan dia menjawab, "mie rebus biasa tapi pakai kuah Tom Yam."
Ok.
Pertama kali nyicip, yang pasti saat itu saya merasa kuahnya segar. Sudah. Tidak terlalu mengamati saking laparnya ditambah sambil mengerjakan skripsi dan tengah malam pula.
Begitu pula kesan kedua dan selanjutnya. Hanya sebatas enak.
Tapiii, terakhir kemarin ke NgopDoel dan memesan menu yang sama, kok saya baru sadar kalau mie ini rasanya enak banget ya. Super spesial karena ada banyak campuran di dalamnya.
Jadi selain kuah asam a la Tom Yam-nya, mie ini juga mengandung telur, sosis, bakso, daging ayam, jamur, sawi putih, sawi hijau a.k.a caisin, dan yang paling penting yaitu: butiran cabe rawit!
Dan semuanya numplek jadi satu hanya dengan 14.500 rupiah saja.
Agak lupa juga sih yang di tempat lain modelnya kayak gini juga apa nggak. Yang pasti kemarin saya mencobanya di cabang terbaru mereka  Jl. Rangga Malela tepat di seberang Rangga Point.
Jadi untuk para penggemar mie, boleh nih dicoba kalau kapan-kapan mampir ke Ngopi Doeloe. Jujur lebih suka ini daripada ramen-ramenan. Lebih juara. Menurut saya loh.

Wednesday, July 25, 2012

My Yummy Business =9

Setelah sekian lama sama-sama bergelut dalam dunia buat membuat kue hingga akhirnya mendambakan sebuah brand namun tak kunjung terwujud, saya dan Welly pun berkolaborasi membentuk, taraaa *drum rolls*:


Yak, pencarian nama tidaklah sulit karena ternyata kami berdua telah memikirkan satu kata yang sama yang diambil dari inisial kami berdua. Maka terbentuklah Doubleyou (bukan W&W ya --"), yang entah pada tanggal berapa, di sebuah angkot 02 jurusan Cicurug-Sukasari.
Tapi tentu saja karena berbagai keterbatasan, saat ini Doubleyou belum mendirikan sebuah toko dengan plang bulat yang terpampang manis di depannya. Jadi sementara ini kami baru menerima pesanan kue-kue mulai dari brownies kukus, brownies panggang, cupcakes, conecakes, birthday cake dan lain sebagainya. Dan berhubung sebentar lagi Lebaran, maka kami pun sedang seru-serunya mengerjakan pesanan kue kering dari teman-teman tercintah. Yay!

Some of Doubleyou's project


Baiklah saya tidak akan berlama-lama, apalagi sampai jualan di sini. Hanya ingin berbagi sedikit cerita mengenai kesibukan saya sebagai pengangguran saat ini serta mohon doanya semoga Doubleyou yummy selalu. Sampai jumpaaa *waving*

Wednesday, July 4, 2012

Sepenggal Kisah dari Masa Lalu

picturesdepot.com
Dua hari yang lalu saya mendapat mandat dari sang ibu untuk pergi ke tempat kelahiran saya di daerah Sukamaju, Cibadak, Sukabumi. Di sana saya menemui seorang wanita yang sudah saya anggap sebagai ibu sendiri karena beliaulah tangan kedua yang mengurus saya sejak lahir hingga menjelang remaja. Namanya Emah, kependekan dari nama aslinya yaitu Halimah. Bukannya tidak sopan, tapi semua orang memanggilnya begitu. Sejak saya diasuhnya dulu, Emah sudah tua. Dan sekarang usianya pasti semakin bertambah banyak. Tapi di mata saya, sosok Emah masih lincah dan cerewet seperti dulu, bahkan lebih cerewet daripada ibu saya sendiri. Begitu datang dan mencium tangan, pipi saya ditoyornya. Meskipun begitu, saya sangat bahagia masih bisa bertemu dengannya.
Setelah menceritakan maksud kedatangan saya yang diantar sepupu ke sana, kami pun mengobrol. Layaknya Tansen dalam cerita Madre yang sejarah hidupnya mendadak berubah dalam sehari, saya pun dikejutkan oleh cerita-cerita Emah yang hampir belum pernah saya dengar sebelumnya.
Emah bercerita tentang kehamilan ibu saat mengandung saya dulu. Suatu hari, salah satu teman ibu berkata pada Emah bahwa ibu terlihat gemukan dan tampak beda dari biasanya. Namanya bu Heru, dan beliau curiga bahwa ibu saya sedang mengandung. Begitu pula saat kakek saya datang berkunjung, beliau pun berpendapat sama. Namun ibu saya yang merasa tidak ada apa-apa hanya menanggapinya dengan santai *dasar ummi --"*. Sampai akhirnya Emah menyampaikan hal itu pada ayah saya, barulah beliau membawa ibu ke dokter kandungan.
Diperiksa oleh Dr. Sumedi, hasilnya adalah ibu saya sedang mengandung dan usianya sudah mencapai 6 bulan. ENAM BULAN! Dan beliau masih belum percaya karena selama beberapa bulan itu, sang bayi alias saya katanya tidak pernah bergerak sama sekali dan menunjukkan adanya kehidupan. God...
Anehnya lagi, bidan di posyandu tempat ibu saya biasa periksa pun tidak mengetahui hal tersebut. Jadilah selama enam bulan berada dalam kandungan itu saya terus dicekoki pil KB. Hiks! Dan berarti selama itu pula saya tidak pernah dielus-elus oleh tangan ibu, ayah, atau siapapun yang mengetahui bahwa, hellooo, ada aku nih di dalam! :')). Sedikit miris karena berarti saya adalah anak yang lahir tanpa direncanakan, hehe... Pantas saja beda usia saya dan kakak terdekat cukup jauh yaitu 8 tahun. Padahal ketiga kakak saya yang lain jeda usianya hanya 2 atau 3 tahunan saja.
Tapi walau bagaimanapun, saya membayangkan perasaan ibu saat itu. Bisa saja di antara keharuannya beliau juga merasa sedih dan 'bersalah' karena 'menelantarkan' saya yang berada dalam perutnya selama berbulan-bulan. Dan bukannya dijaga baik-baik tapi malah diajak lari-lari sambil main tennis, hihi. Ah, ummi, aku tidak apa-apa kok. Buktinya aku bisa lahir sendiri tanpa bantuan dokter atau dukun beranak :'). Yah begitulah kata Emah, saat ibu saya mules-mules karena kontraksi dan kemudian Emah memanggil paraji alias dukun beranak terdekat, saya keburu lahir dan ibu saya sudah duduk dengan manis saat mereka datang. *ga kebayang --"*
Dan pada akhirnya saya sangat bersyukur karena lahir tanpa kurang suatu apapun dan memiliki keluarga serta orang-orang sekitar yang memiliki rasa sayang luar biasa seperti Emah. Emah memang sudah kami anggap seperti keluarga sendiri. Mungkin itulah kenapa ayah saya juga dulu sering bercerita padanya tentang hal-hal yang berhubungan dengan keluarga kami, termasuk tentang saya. Ada satu lagi cerita yang sangat membekas dari Emah kemarin. Menurut Emah, ayah saya pernah berkata padanya bahwa beliau berencana menguliahkan saya di Jogja. JOGJA. YOGYAKARTA!! Walaupun Emah bilang bahwa ia tidak setuju dan pada akhirnya ayah saya pun lebih dulu dipanggil oleh-Nya :'), yang saya pikirkan saat mendengar cerita itu adalah: pantesan gue cinta banget ama kota itu, ternyata bapak pun pernah menggantungkan cita-citanya di sana. Entah memang seperti itu atau saya saja yang menghubung-hubungkan, yang jelas hasrat saya untuk tinggal di sana jadi lebih besar. Kali ini dengan bertambahnya satu tujuan: kuliah S2 mungkin? :)
Bagaimanapun saya sangat senang mendengar cerita-cerita dari Emah kemarin. Dan saat ini hanya ada dua hal yang terlintas dalam hati dan pikiran saya. Yaitu betapa saya sangat sayaaang pada ibu. Dan betapa saya sangat merindukan ayah saya...

Sunday, July 1, 2012

After All These Years

Hampir lupa kapan persisnya terakhir kali menonton konser Sheila On 7, band yang vokalisnya saya puja habis-habisan sejak dulu -dan sepertinya masih- hingga sekarang. Tapi tampaknya setelah penampilan mereka dengan formasi yang masih lengkap di acara ulang tahun Gadis di Citos dulu, saya memang tidak pernah melihat live performance dari band Jogja itu lagi.
Rasa rindu pun semakin menjalar dan saya sangat menyesal karna melewatkan 16th anniversary concert mereka Mei lalu di Jogja sana. Beruntung akhirnya saya mendapat info kalau mereka akan manggung di Pekan Raya Jakarta a.k.a PRJ a.k.a Jakarta Fair tanggal 30 Juni kemarin. Maka dengan sedikit nekad dan rasa yang menggebu-gebu ingin melihat mas-ku *silakan muntah* menyanyi, saya pun berdiri di bawah langit Kemayoran di antara lautan penonton dan Sheilagank yang memenuhi pelataran panggung utama PRJ malam tadi. Bersama Ade, Adit dan Vetha.


Sayangnya area panggung sudah sangat padat begitu saya ke sana sehingga hanya bisa berdiri di bagian tengah. Gagal sudah cita-cita untuk berada di deretan dekat panggung dan bisa salaman sama Duta *plisdongWin*. Ditambah adanya beberapa penonton di depan yang badannya lebih tinggi dari saya sehingga cukup menghalangi pandangan, maka big screen ini menjadi harapan satu-satunya untuk melihat wajah Duta dengan a mat sa ngat je las :D. Aaaaaaak!

Dutaaaaaaa.......!!!!!!!

Dan semua itu tidak mengurangi kekhusyukan saya untuk mengikuti lirik demi lirik yang dibawakan, sambil sesekali memandang wajah pria yang sekarang berkumis itu dengan sumringah, loncat-loncat, teriak-teriak "Dutaaaaaaa!" dan lain sebagainya. Norak? Iya memang. Berasa jadi ABG lagi yang dulu pernah nangis gara-gara Duta nikah saking nge-fans-nya sama dia. LOL!


Rasa sesal pun akhirnya sedikit terbayar. Bisa kembali melihat Sheila On 7 dalam jarak beberapa meter di depan mata saja adalah kesenangan luar biasa tersendiri untuk saya. Apalagi Duta yang seusai manggung saya lihat ada di sebelah kanan belakang stage. Aw! *walaupun setelah foto ini diambil ada kejadian yang mengenaskan dan cukup saya, Ade dan Tuhan yang tau :')*

Terima kasih telah menghadirkan Sheila On 7, PRJ! <3